Bambang Soesatyo Ketua DPR RI Mengusulkan Lapmngan Tembak Senayan di Relokasi

Bambang Soesatyo Ketua DPR RI Mengusulkan Lapmngan Tembak Senayan di Relokasi
Bambang Soesatyo Ketua DPR RI Mengusulkan Lapmngan Tembak Senayan di Relokasi. Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengusulkan 3 solusi mencegah insiden peluru nyasar ke gedung DPR.
Satu di antaranya merelokasi Lapangan Tembak Senayan.

“Relokasi kawasan olahraga menembak tersebut ke tempat lain yang lebih aman dan jauh dari keramaian,” ucapnya Bambang melalui keterangan tertulis, Kamis (18/10/2018).
Kedua, kata Bamsoet, sapaan akrabnya, meminta Polri menerapkan standar sistem keamanan objek vital yang lebih efektif.

Tujuannya agar anggota dewan, pegawai, dan masyarakat yang datang ke gedung DPR terbebas dari rasa was-was.

“Apakah nanti mau dilapisi kaca-kacanya dengan film anti peluru dan anti sadap atau tidak, kami serahkan sepenuhnya kepada pihak keamanan,” pungkasnya.

Ketiga, ucap Bamsoet, melakukan pengetatan SOP dan pengamanan di kawasan Lapangan Tembak agar objek atau sasaran tembak tidak mengarah ke gedung DPR.

“Selain itu, pihak pengelola Gelora Bung Karno juga harus meninggikan tembok berlapis baja agar peluru tidak tembus ke luar kawasan lapangan tembak, termasuk juga diantisipasi tingginya tembok tersebut agar jika ada pengguna senjata olahraga yang lalai seperti kejadian kemarin pelurunya tidak nyasar ke sana ke mari,” lanjut Bamsoet.

Di samping itu, Bamsoet meminta Polda Metro Jaya melakukan rekonstruksi di lokasi setelah uji balistik.

Dari gelar rekonstruksi, akan terungkap ada atau tidaknya unsur kesengajaan dalam insiden peluru nyasar.

“Masuk di akal atau tidak, antara posisi menembak dan arah laras pistol yang digunakan benar mengarah dan bisa menyasar ke enam obyek lantai 6, 9, 10, 13, 16 dan 20 gedung Nusantara I DPR,” beber Bamsoet.

Menurut Bamsoet perlu diuji balistik juga kemampuan jelajah dan daya rusak peluru jenis kaliber 9 mm dan pistol jenis Glock 17 modifikasi tersebut.

“Agar tidak menimbulkan berbagai spekulasi yang simpang siur di publik,” jelasnya.

Terkait insiden peluru nyasar, Bamsoet juga meminta Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI menggelar pertemuan dengan pengelola Lapangan Tembak Senayan dan Pengurus Besar Perbakin yang menyewa tempat tersebut termasuk Sekretariat Negara selaku pemilik lahan.

Pertemuan itu dimaksudkan untuk membahas pengamanan kawasan Kompleks Parlemen sebagai objek vital.

“Untuk rapat membicarakan langkah-langkah pengamanan Kawasan Gedung MPR, DPR dan DPD yang masuk dalam kategori objek vital. Agar ke depan insiden peluru nyasar tidak terulang kembali,” ujarnya.

Comments

Popular posts from this blog

Hasil Oblogasi AS Naik Lavel Tertinggi

Misteri Salakanegara, adalah Kerajaan Tertua di Nusantara